Filsafat Dasar Mengenai Ilmu dan Agama Dalam Sosiologi

Filsafat Dasar - Sumber Filosofiaenlared
Filsafat Dasar - Sumber Filosofiaenlared

Filsafat Dasar Mengenai Ilmu dan Agama Dalam Sosiologi membutuhkan penjelasan majemuk terhadap penjabaran konsepsi terbaik mengenai ilmu dan filsafat. Ilmu dan filsafat memiliki tujuan dalam pencarian sebuah makna dan kebenaran tentang suatu hal yang ada di dunia ini. Segala sesuatu pasti memiliki kebenaran dan mengapa hal tersebut bisa terjadi dan ada di dunia ini. Ilmu dan filsafat dasar akhirnya mengambil jalan tengah untuk membuktikan hal tersebut dengan daya kritisi yang sangat kuat bahkan sampai ke akar- akarnya untuk mencari lebih dalam mengenai makna suatu hal yang ada dan alasan hal tersebut bisa ada. Konsep keberadaan suatu kebenaran dalam filsafat memang suatu hal yang sulit dicerna, namun inilah yang menjadi latar belakang filsafat dan ilmu selalu mengedepankan logika manusia dalam mengonsepkan suatu permasalahan atau persoalan yang ada dalam pandangan realistis dan secara empiris.

Banyak hal yang akhirnya dibahas oleh filsafat dan ilmu karena kedua hal ini memiliki sumber yang sama yaitu akal. Akal digunakan oleh ahli ilmu dan filsafat untuk merumuskan logika kebenaran tentang suatu hal yang sudah sangat matang dipikirkan berulang kali sehingga menemukan jawaban yang tepat. Jawaban yang diinginkan harus sesuai dengan fakta dan masuk akal sehingga setiap orang dapat memahami hal tersebut tanpa perlu penjelasan maupun pertanyaan lagi. Filsafat dan ilmu memang sangatlah luas hubungannya dengan kedalaman untuk mencari suatu kebenaran dengan beragam cara demi mendapatkan jawaban terbaik.

Ilmu dan filsafat sayang sekali tidak dapat menjangkau hal-hal yang metafisik atau tidak dapat dijelaskan oleh indera manusia. Sesuatu yang tidak dapat dilihat, tidak dapat didengar, tidak dapat disentuh dan sesuatu yang diluar akal kemanusiaan menurut ilmu dan filsafat dasar adalah tidak benar atau bahkan tidak ada sama sekali. Alasan ini dikembangkan karena menurut pemahaman ilmu dan filsafat tidak dapat menjelaskan sesuatu yang memang diluar akal dan tidak dapat dipikirkan kembali sehingga dalam penerapannya sangatlah sulit sehingga tidak terlalu dijelaskan dengan metode yang sebelumnya digunakan untuk menemukan jawaban kebenaran tentang sesuatu karena yang satu ini tidak dapat diketahui keberadaannya. Sekali lagi memang filsafat dapat menjelaskan segala sesuatu yang metafisik seperti tuhan, alam dan manusia.

Namun, dalam hal jangkauan filsafat tidak dapat menjadi suatu faktor yang absolut kebenarannya karena sesuai sifatnya yang rasional spekulatif. Filsafat dapat menjelaskan konsep ketuhanan, alam semesta dan bahkan terciptanya manusia dengan versi yang telah ditelusuri menggunakan konsep akal dan logika manusia yang sudah berkali-kali diteliti sumbernya. Dalam konsep filsafat dan ilmu memang benar segala sesuatu dapat dijelaskan dengan konsep logika dan akal manusia asal sesuatu tersebut dapat kita lihat, rasakan, bahkan dapat kita bayangkan bentuknya. Akan tetapi, dalam konsep ini segala sesuatu yang disebut oleh filsafat tidak dapat dikatakan absolut karena sifat penelusuran dan penggambarannya yang menggunakan konsep rasionalitas dan spekulatif dengan mempertimbangkan pendalaman kebenaran yang telah mereka yakini di dalam pikirannya.

Filsafat Dasar Terhadap Ilmu Pengetahuan

Jika kita membahas tadi telah membahas mengenai ilmu dan filsafat, maka sekarang kita beralih ke pembahasan agama dan bagaiman relasinya terhadap ilmu dan filsafat. Kebenaran agama menyatakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dan telah tercatat dengan rapi sehingga dalam praktek dan melakukan sesuatu sudah dijelaskan dengan detail serta bersifat absolut kebenarannya karena bersumber dari wahyu tuhan berbentuk kitab suci. Konsep agama bermula dari kepercayaan terhadap sesuatu dan filsafat atau ilmu bermula dari suatu keraguan terhadap sesuatu.

Filsafat Dasar - Sumber Escolaeducacao
Filsafat Dasar – Sumber Escolaeducacao

Keterkaitan antara ketiga hal ini terletak pada fungsi yang telah diberikan tuhan kepada manusia yaitu untuk mencapai tujuan yang ada di dunia dan mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan sehingga dalam mendapatkan hal tersebut dibutuhkan ketiga hal ini sebagai pelengkap dan penunjuk arah tujuan sebenarnya untuk memiliki suatu kebenaran. Konsep ini dapat terlihat dari penggunaan ilmu dan filsafat yang memang bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia. Betapa banyak inovasi dan produk yang ada di dunia saat ini bermula dari sebuah filsafat dan bahkan ilmu yang dahulunya sangat dikritisi oleh para filsuf mengapa hal tersebut terjadi dan akhirnya berbuahlah sebuah produk masa depan yang telah dikembangkan seperti saat ini.

Setiap konsep yang ada dalam ilmu dan filsafat dasar dapat digunakan untuk menciptakan kembali sebuah kehidupan yang lebih baik dan akal berpikir selalu jalan dalam mengoreksi setiap alasan atau bahkan sumber yang tidak valid kebenarannya. Segala sesuatu tersebut dicari tahu oleh filsafat dan ilmu untuk membenarkan atau bahkan memberikan kritik terhadap hal itu sehingga dicari lagi sesuatu yang lebih baik atau bahkan untuk memberikan jawaban yang dapat memberikan kebenaran bagi para pencarinya. Sedangkan, agama yang bermula dari sebuah keyakinan terhadap tuhan dan memiliki sumber pedoman kitab suci memiliki tujuan serta batas- batas yang akan membuat mereka memiliki kehidupan yang aman sehingga saat menjalankan kehidupan dapat menyelesaikan setiap persoalan yang telah dijelaskan di dalam sumber kepercayaannya.

Tentu hal ini sangat berbeda dengan ilmu dan filsafat dasar yang cenderung untuk menggunakan prinsip rasional spekulif sehingga dalam mencari segala hal haruslah terlebih dahulu dipikirkan menggunakan akal dan logika apakah masuk serta bisa diyakini kebenarannya dengan segala logika kemanusiaan yang ada. Pada dasarnya setiap konsep dari ketiga hal ini akan mempelajari bidangnya masing-masing dan mendapatkan rumusan dari hasil tersebut sehingga dapatlah terbentuk suatu kebenaran yang akan mereka percayai dan bisa saja di masa depan hal tersebut juga akan dikritisi kembali karena memang sifat dari filsafat dan ilmu harus dikritik untuk mencari kedalaman dari hal tersebut.

Baca Juga: Fungsi Pers Sebagai Edukasi dan Kontrol Sosial (Studi Kasus)

Agama memerintahkan manusia untuk menjalani kehidupan dengan segala keadaan yang diberikan dan memastikan bahwa tujuannya adalah untuk tuhannya. Agama juga berisi keyakinan dan segala norma moral sosial sehingga dapat menciptakan kerukunan dan keamanan bagi seluruh manusia. Ilmu dapat dikatakan sebagai alat untuk menciptakan segala sesuatu yang memudahkan kehidupan manusia dan karena ilmulah manusia dapat terbebas dari segala kesulitan dengan syarat harus diarahkan menggunakan agama agar dapat digunakan untuk kebaikan dan tidak disalahgunakan. Sedangkan yang terakhir adalah filsafat dalam hal hubungannya dapat menjelaskan segala hal teologi secara teoritis dan objektif berdasarkan keadaan saat itu dengan menggunakan fakta-fakta. Filsafat juga turut berperan dalam membangun koneksi dan membantu memperbaiki keadaan sekitar dengan metode-metode cemerlang yang sangat dalam.

Inti dari ketiga hal ini dalam filsafat dasar sangat berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan karena memiliki manfaat yang berbeda, namun tetap memiliki tujuan untuk mempermudah kehidupan manusia dan akal pikiran sehingga dapat menciptakan sesuatu yang akan membantu mengurangi keraguan serta mendalami akal berpikir yang sesungguhnya.