Perkembangan Cryptocurrency Dalam Dunia Sosiologi Globalisasi merujuk pada aset digital yang sangat populer belakangan ini. Crypto atau mata uang kripto telah menjadi fenomena global yang mengubah lanskap keuangan dan ekonomi dunia selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, dalam konteks globalisasi yang semakin erat, perkembangan mata uang kripto akan memiliki dampak yang semakin besar pada berbagai aspek kehidupan kita. Crypto adalah bentuk mata uang digital yang beroperasi secara terdesentralisasi. Mereka menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan menghilangkan kebutuhan akan perantara, seperti bank atau pemerintah. Dalam konteks globalisasi, crypto telah menjadi alat pertukaran yang semakin populer di seluruh dunia (Kompasiana, 2023).
Steger (2023) dalam bukunya Globalization menyebutkan bahwa globalisasi adalah sebuah konsep spasial yang mengacu pada serangkaian proses sosial yang mengubah kondisi sosial kita saat ini dari kebangsaan konvensional menjadi kondisi globalitas. Seperti halnya ‘modernisasi’ dan kata benda verbal lainnya yang diakhiri dengan akhiran ‘-isasi’, konsep ini menunjukkan suatu dinamika yang berkembang mengikuti pola-pola yang dapat dilihat namun juga dapat berubah menjadi kebalikannya pada titik-titik sejarah tertentu. Akar istilah ‘global’ menunjukkan proses yang terjadi pada tingkat transnasional seperti pengoperasian pasar global, arus investasi di seluruh dunia, atau penyebaran gaya musik baru secara global seperti Techno atau K-Pop. Dengan kata lain, globalisasi juga terjadi jauh di dalam arena ‘regional’, ‘nasional’, dan ‘lokal’. Alih-alih menjadi tidak relevan, ruang-ruang subglobal ini malah terjerat dengan dunia global sehingga menghasilkan bentuk-bentuk kontak antarmanusia yang multi-spasial.
Cryptocurrency merupakan sebuah bentuk mata uang digital (non fisik), disebut juga sebagai koin kripto, yang menggunakan sistem kriptografi sebagai upaya keamanan transaksi, dan bentuk pengontrolan terhadap terciptanya unit baru, dengan operasional secara desentralisasi, tidak ada kaitan atau ketergantungan dengan bank sentral ataupun pemerintah. Cryptocurrency merupakan mata uang yang dapat diciptakan oleh perorangan atau perusahaan. Koin Kripto yang cukup dikenal oleh masyarakat antara lain seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, Dogecoin, Shiba Inu dan masih banyak lagi. Keberadaan Cryptocurrency juga tidak lepas dari adanya peran Blockchain. Blockchain memungkinkan untuk melakukan pencatatan serta proses transaksi dengan aman, karena blockchain memungkinkan adanya transparansi serta melindungi informasi yang berkaitan dengan keuangan dan identitas para pelaku pasar cryptocurrency (Kompasiana, 2024).
Perkembangan Cryptocurrency Melampaui Ruang dan Waktu
Dalam hal ini, kripto menjadi aset yang diperjualbelikan di seluruh dunia dan menjadi alat transaksi multinasional yang dapat digunakan sebagai alat transaksi maupun alat investasi. Kripto menjadi bagian penting dari perkembangan dan perubahan globalisasi ke arah digitalisasi keuangan dan investasi. Sebelum adanya kripto, orang-orang masih menggunakan uang kertas dan emas untuk bertransasksi dan berinvestasi, akan tetapi karena adanya pengaruh globalisasi yang mendunia kripto menjadi salah satu tambahan yang diperhitungkan. Kripto berkembang dan mempengaruhi seluruh dunia karena sistemnya yang terdesentralisasi dalam satu jaringan blockchain sehingga memungkinkan orang-orang untuk dapat bertransaksi dengan jaringan internet yang terhubung di seluruh dunia. Penyebaran mata uang kripto ini juga sudah terjadi di seluruh dunia dan sangat viral belakangan ini karena mata uang kripto Bitcoin telah menyentuh angka 1 miliar rupiah.
Steger sempat menyinggung tentang perkembangan cryptocurrency dalam bukunya yang menjadi salah satu dari empat bentuk globalisasi yang terjadi di seluruh dunia. Disembodied globalization, dicirikan oleh keterhubungan dan mobilitas ide, data, dan informasi di seluruh dunia. Ini mencakup kata-kata, gambar, dan teks elektronik, serta modal yang dikodekan seperti mata uang kripto yang mendukung blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum. Bentuk ini telah mengalami lompatan kualitatif yang sangat besar seiring dengan revolusi digital, sehingga mendorong para komentator untuk berbicara tentang ‘era baru globalisasi digital’. Tidak diragukan lagi bahwa dinamika ‘globalisasi tanpa tubuh’ sedang muncul sebagai bentuk globalisasi yang dominan di abad ke-21. Digitalisasi di seluruh dunia telah dipercepat oleh ledakan pekerjaan dan komunikasi online yang disebabkan oleh virus corona (Steger, 2023:4).
Selain itu, Steger juga menjelaskan bahwa hal ini mencakup ledakan arus data, peningkatan kekuatan pemrosesan komputer, perangkat digital baru dan paket perangkat lunak, perluasan bandwidth, dan munculnya jaringan 5G. Dalam komunikasi dan analisis data, komputasi awan tingkat lanjut telah bersinggungan dengan terjemahan mesin, teknologi ucapan digital, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin. Hubungan pertukaran global telah dipercepat melalui pertumbuhan ekonomi platform dan proses manajemen rantai komoditas global, termasuk apa yang diproyeksikan sebagai Internet of Things. Produksi menjadi semakin otomatis dan trans-spasial melalui robotika dan kecerdasan buatan. Dan keuangan telah menjadi salah satu pendorong kapitalisme global, seiring dengan pasar derivatif yang terus meledak. Begitu pula dengan aset tidak berwujud dan perluasan teknologi blockchain di luar mata uang kripto, semuanya meskipun ada kemungkinan yang menghancurkan dari Krisis Keuangan Global (Steger, 2023:130).
Dari dua pernyataan Steger tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa dia mendukung aset kripto menjadi sebuah bagian dari globalisasi di seluruh dunia. Kripto ini menjadi mata uang yang mendunia dan saat ini banyak digunakan secara masif sehingga dia berpendapat bahwa perkembangan internet dan akses yang mudah menjadi alasan semakin cepatnya perkembangan digitalisasi keuangan ini berlangsung. Selain itu, Globalisasi 4.0 harus dimulai dengan menerima bahwa pada kenyataannya Revolusi Industri Keempat lebih bersifat tanpa batas, saling terhubung, dan saling bergantung dibandingkan ekonomi global dan rantai pasokan yang terintegrasi. Kedua, kerja sama global harus fokus pada isu-isu tata kelola yang menjadi inti transformasi saat ini: keamanan siber, penggunaan AI dan teknologi penyuntingan gen CRISPR, serta perjanjian kekayaan intelektual dan perlindungan data. Keamanan, terutama, selalu menjadi prasyarat bagi globalisasi. Hal ini juga berlaku di dunia maya: ketika internet tidak aman, perekonomian akan menderita. Kita harus memastikan keamanan jalur laut dan surga digital Globalisasi 4.0 (Steger, 2023:130).
Perkembangan cryptocurrency ini menjadi barang baru dari pengaruh globalisasi yang terjadi saat ini ketika banyak pemain di seluruh dunia menggunakan uangnya untuk bertransaksi dan berinvestasi dengan mata uang digital ini. Tentu kripto menjadi sesuatu yang baru dalam globalisasi saat ini karena adanya penggunaan di seluruh dunia tanpa batas dan bersifat multinasional sehingga menjadikan kripto menjadi mata uang dengan teknologi canggih dan menjadi ciri perkembangan globalisasi. Dalam berita yang didapatkan dari Kompasiana (2023) disebutkan bahwa globalisasi saat ini menjadi salah satu hal penting dalam perubahan cara pandang dunia, meliputi produk, pemikiran dan juga aspek kebudayaan di masyarakat global. Globalisasi juga merambah keseluruh sektor termasuk ekonomi. Globalisasi ekonomi terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, abad ke abad. Tentu hal ini berbeda dengan cara pandang Steger dalam memahaminya, ada konsep yang kurang dari definisi artikel tersebut. Kurangnya terdapat pada bagian dimensi spasial yang tidak terikat ruang dan waktu serta memungkinkan hilangnya konteks konvensional bangsa menjadi konteks globalitas. Tentu definisi Steger lebih dapat dipahami dan menyeluruh terhadap konteks globalisasi terutama dalam membahas mata uang kripto yang mendunia tanpa batas ruang dan waktu.
Mata uang kripto juga menimbulkan berbagai spekulasi yang berbeda terutama kaitannya dengan keamanan dan fruktuasi harga. Dalam pembahasan telah disebutkan bahwa perkembangan teknologi dalam dunia globalisasi melahirkan mata uang kripto sebagai alat digital untuk transaksi dan investasi. Namun, dalam konteks kekinian banyak yang merasakan bahwa kripto tidaklah sempurna terutama dalam aspek keamanan yang cenderung seringkali dibobol oleh hacker merugikan banyak pihak. Selain itu, fruktuasi harga yang sangat cepat berubah dapat naik setinggi-tingginya dalam waktu singkat dan dapat anjlok serendah-rendahnya dalam waktu singkat pula. Hal inilah yang menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat global tentang mata uang kripto yang juga telah dipelajari bahwa memang globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, juga dapat memberikan dampak negatif tergantung cara pandang kita dalam melihatnya.
Baca Juga: Penjajahan Dunia Barat Melalui Teknologi di Negara Dunia Ketiga
Menyikapi pembahasan mengenai perkembangan cryptocurrency dalam konteks globalisasi dapat menyesuaikan dengan diri sendiri terutama kaitannya dengan pengetahuan dan wawasan yang terkait dengan perkembangan mata uang kripto. Jangan sampai dengan adanya globalisasi dan kelahiran mata uang kripto kita menjadi FOMO dan ikut-ikut orang lain yang mungkin sukses mendapatkan banyak uang dari mata uang kripto ini. Alasannya dibalik kemenangan dan keuntungan pasti ada yang namanya kekalahan dan kerugian terutama dalam dunia trading kripto yang sangat fruktuatif mengikuti harga pasar global yang dapat berubah sewaktu-waktu. Tentu ada keterbatasan yang kita miliki untuk mengikuti seluruhnya dunia cryptocurrency terutama untuk menjadi pemain ahli dalam hal ini tidaklah mudah membutuhkan banyak modal dan waktu untuk mempelajarinya. Kemungkinan untuk kalah dan bangkrut menjadi faktor yang menakutkan banyak pihak sehingga tidak banyak yang akhirnya terjun ke dunia ini karena keterbatasan pengetahuan seputar kripto dan keterbatasan modal untuk menjalankannya.
Akhirnya, perkembangan mata uang kripto dalam dunia globalisasi membawa pengaruh positif dan negatif tergantung dari cara pandang kita menyikapinya. Banyak kelebihan yang bisa kita manfaatkan dari mata uang kripto, begitu pula ada banyak hal negatif yang dapat juga kita rasakan dari kehadiran mata uang kripto ini. Mata uang kripto memang menjadi komoditas dunia yang diperhitungkan saat ini dan lahir akibat dampak globalisasi yang mendunia sehingga perlu pemahaman dari setiap individu bahwa tidak semua yang terlahir dari konteks global dapat sama pula praktiknya dalam konteks lokal. Indonesia harus menyikapi keberadaan mata uang kripto ini dengan serius dan masyarakat harus berhati-hati dengan segala bentuk penggunaannya baik untuk transaksi maupun investasi.
Referensi:
Steiger, M.B. 2023. Globalization. London: Oxford University Press.
Pratama, A.S.A. 2023. Globalisasi Sektor Finansial: Cryptocurrency sebagai Bentuk Digitalisasi Keuangan Investasi dan Inovasi. Dilansir dari Kompasiana.com 20 April 2024. https://www.kompasiana.com/afrizalseptian06/65fc75a0de948f397d711d32/globalisasi- sektor-finansial-cryptocurrency-sebagai-bentuk-digitalisasi-keuangan-investasi-dan-inovasi.
Mralmisme. 2024. Masa Depan Crypto dalam Era Globalisasi 2024. Dilansir dari Kompasiana.com 20 April 2024. https://www.kompasiana.com/gondrongismeofficial5094/64fbe32e4addee69d114c8b3/mas a-depan-crypto-dalam-era-globalisasi-2024.