Teori Modal Sosial Dasar Dalam Sosiologi dan Pemahaman Tokoh

Kapital Sosial - Sumber Elegantthemes
Kapital Sosial - Sumber Elegantthemes

Bourdieu mendefinisikan modal sosial sebagai keseluruhan sumberdaya baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan didasarkan pada saling kenal dan saling mengakui. Selanjutnya ia mengatakan bahwa besarnya modal sosial yang dimiliki seorang anggota dari suatu kelompok tergantung pada seberapa jauh kuantitas maupun kualitas jaringan hubungan yang dapat diciptakannya, serta seberapa besar volume modal ekonomi, budaya dan sosial yang dimiliki oleh setiap orang yang ada dalam jaringan hubungannya (Bourdieu, 1986: 249). Modal sosial ini merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan jaringan dan relasi sosial yang lebih erat antar sesamanya. Akan tetapi, modal sosial yang seperti dijelaskan diatas hanya akan benar-benar menjadi modal sosial jika digunakan dengan maksimal dan bukan disimpan yang berakibat hanya menjadi potensi.

Setiap orang memiliki modal sosialnya masing-masing dan menurut Bourdieu dia membaginya menjadi empat hal yaitu modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan modal simbolik. Seperti yang dijelaskan pada Teori Sosiologi Modern Strukturalis Generik yang menyebutkan salah satu konsepnya yaitu modal sosial yang juga dipertaruhkan atau dipertarungkan dengan modal sosial orang lain di sebuah ranah (field) dan juga menjadi sebab adanya konsep habitus. Ketiga konsep inilah yang menjadi pengembangan modal sosial Bourdieu sehingga dapat membaginya dalam empat modal sosial.

Hanya saja, Coleman mengatakan antara lain bahwa modal sosial, seperti halnya modal ekonomi, juga bersifat produktif. Tanpa adanya modal sosial seseorang tidak akan bisa memperoleh keuntungan material dan mencapai keberhasilan lainnya secara optimal. Sebagaimana modal-modal lainnya, seperti modal fisik dan modal manusia, modal sosial tidak selalu memberi manfaat dalam segala situasi, tetapi hanya terasa manfaatnya dalam situasi tertentu (Coleman, 1990). Modal sosial yang dijelaskan ini dapat diartikan sebuah modal yang digunakan seseorang untuk mencapai keberhasilan secara maksimal yang memanfaatkan modal yang dimilikinya, akan tetapi modal sosial hanya bermanfaat dalam situasi tertentu. Misalnya, dalam ujian yang adil dan jujur para peserta hanya dapat memanfaatkan modal budaya yaitu kepintarannya dalam menjawab soal ujian. Tidak peduli seberapa banyak modal ekonomi dan sosial yang dimiliki, ketika tidak dapat menjawab soal dengan benar berbekal kepintarannya, maka dia tidak akan dapat lulus secara langsung melalui test tersebut.

Dengan demikian, modal ini memiliki beragam aspek yang terbentuk dan membantu setiap individu untuk meningkatkan kehidupannya dengan berbekal modal sosial. Dalam penjelasan definisi modal sosial lagi-lagi ini adalah bagian yang paling krusial dari sebuah modal sosial yang dimiliki oleh setiap individu akankah terpakai secara maksimal atau hanya menjadi sebuah potensi.

Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai ‘features of social organisation, such as networks, norms, and trust, that facilitate co-ordination and co-operation for mutual benefit,’ ciri-ciri organisasi sosial, seperti jaringan, norma-norma, dan kepercayaan yang memudahkan koordinasi dan kerjasama untuk mendapatkan manfaat bersama. Definisi ini paling mudah dipahami kalangan masyarakat luas dibandingkan dengan definisi Bourdieu maupun Coleman yang lebih berbobot akademis. Putnam menganggap modal sosial sebagai seperangkat hubungan horizontal antara orang-orang. Maksudnya modal sosial terdiri dari “networks of civic engagements” jaringan keterikatan sosial yang diatur oleh norma-norma yang menentukan produktivitas suatu kelompok masyarakat atau komunitas. Jadi, menurut Putnam, ada dua hal yang merupakan asumsi dasar dari konsep model sosial, yakni adanya jaringan hubungan dengan norma-norma yang terkait, dan keduanya saling mendukung guna mencapai keberhasilan di bidang ekonomi bagi orang-orang yang termasuk dalam jaringan tersebut (Putnam, 1993).

Kapital Sosial - Sumber Betterup
Kapital Sosial – Sumber Betterup

Teori Modal Sosial dan Tahapannya

  • Bonding Social Capital

Bonding social capital atau bonding modal sosial diwujudkan melalui orang-orang yang telah dekat satu sama lain yang saling berkumpul dan melakukan kegiatan untuk mempererat tali silahturahmi. Bonding ini dilakukan kepada anggota internal atau biasa disebut in-group. Pada bagian ini semua orang di dalam grup akan saling berkumpul dan melakukan kegiatan untuk meningkatkan hubungan mereka satu dengan yang lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kenyamanan dalam pertemanan maupun pekerjaan sehingga akan mudah dalam menjalankan kegiatan bersama-sama. Bonding sebagai contohnya adalah bonding perkumpulan anggota organisasi kampus, bonding karyawan perusahaan, bonding mahasiswa kelas dan lain sebagainya.

Dengan demikian, modal sosial menjadikan seseorang menjadi lebih kuat hanya jika dimanfaatkan dalam situasi tertentu. Modal sosial ini juga dapat diperolah secara langsung dengan kerja keras dan usaha yang maksimal tanpa harus memandang latar belakang, adat, budaya atau ras tertentu. Artinya setiap orang mampu untuk dapat memperoleh modal sosialnya sendiri.

  • Bridging Social Capital

Bridging Social Capital seperti namanya adalah sebuah hubungan modal sosial yang menjembatani antara pihak atas dan pihak bawah di satu organisasi. Inti dari bridging yang menjadi pembeda dengan yang lain adalah pada tahap ini seseorang yang dibawah berusaha untuk menjalin hubungan yang diatasnya dibutuhkanlah bridging. Oleh sebab itu, perlu ada pihak atas dan pihak bawah dalam hal ini untuk melakukan bridging. Contohnya adalah pegawai meminta atasan untuk menaikkan upah dengan cara bermusyawarah dan duduk bersama-sama membicarakannya sehingga antara pihak atasan dengan bawahan terhubung satu sama lain. Selain itu, pihak masyarakat demo karena kenaikan harga bbm dan melakukan mediasi dengan anggota dewan atau kepala daerah juga merupakan bridging social capital.

  • Linking Social Capital

Linking Social Capital adalah menghubungkan antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam satu kategori dan tingkatan yang sama. Berbeda dengan bridging yang menjembatani dengan pihak atasan, linking social capital menghubungkan antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam satu jabatan yang sama. Misalnya, direktur A ingin menjalankan kerja sama usaha dengan salah satu perusahaan, maka dia akan bertemu dan membangun hubungan baik kerja sama dengan direktur B di perusahaan tersebut. Dengan cara melakukan linking social capital, perusahaan akan mendapatkan kerja sama yang baik dengan pihak yang setara sehingga urusan bisnis akan berjalan dengan lancar. Begitu pula dengan mahasiswa yang membangun link dengan berbagai teman-temannya di organisasi, suatu saat pasti akan ada manfaat tersendiri dari link atau jaringan tersebut. Bisa dalam bentuk pekerjaan, usaha, peluang dan bahkan jodoh.

Tidak hanya tiga hal tersebut yang dapat menjelaskan teori modal sosial secara sederhana. Putnam lebih sederhana dalam mendefinisikan modal sosial yang terbagi menjadi tiga bagian saja yaitu jaringan, norma dan kepercayaan. Ketiga hal ini merupakan bagian awal dari defisini yang kemudian digunakan dalam menafsirkan modal sosial secara nyata. Modal sosial ternyata bentuk dari jaringan atau link yang dibangun antar individu atau kelompok, dengan memiliki jaringan yang luas seperti pertemanan atau persahabatan akan menjadikan seseorang lebih leluasa dalam memanfaatkannya untuk tujuan tertentu. Demikian pula norma yang biasa dekat dengan masyarakat atau dari unsur masyarakat tertentu yang memiliki norma yang sama cenderung untuk saling menyukai satu sama lain dan menjalin hubungan, dengan demikian dapat memperkuat jaringan dan menambahnya. Bagian ketiga sangat sederhana yaitu kepercayaan, dengan adanya kepercayaan seseorang akan mampu untuk meningkatkan modal sosialnya dan melakukan tujuan yang ingin dicapai berbekal dari kepercayaan yang didapatkan dari individu atau kelompok. Misalnya, seseorang ingin menjadi caleg perlu adanya kepercayaan yang ditanamkan kepada masyarakat untuk dapat memilihnya, jika dia sudah dipercaya masyarakat sebagai orang yang jujur, amanah dan punya kapasitas dalam memimpin pasti akan dipilih dan memenangkan pemilihan legislatif.

Pada bagian yang lain akan dibahas secara lebih spesifik mengenai modal sosial setiap tokoh dan pandangannya sehingga mampu membuat kita memahami konteks dari modal sosial secara utuh. Modal sosial sangat bermanfaat bagi kita untuk menjalankan segala hal baik dalam pekerjaan, pendidikan bahkan pernikahan. Semuanya hampir membutuhkan modal sosial dalam kehidupan dan hidup akan semakin mudah jika didukung oleh modal sosial.

Referensi:

Putnam, Robert (1993) “The Prosperous Community: Social Capital and Public Life,” The American Prospect,13 (Spring 1993): 35-42.

Bourdieu, Pierre [1983](1986) “The Forms of Capital”, dalam J. Richardson, ed. Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education. Westport, CT: Greenwood Press.

Coleman, James S. (1990) Foundations of Social Theory. Cambridge, Mass: Harvard University Press.

61 Comments

  1. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  2. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  3. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  4. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  5. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  6. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  7. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  8. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  9. Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

  10. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  11. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  12. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  13. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  14. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  15. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  16. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  17. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  18. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  19. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  20. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  21. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  22. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  23. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  24. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  25. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  26. Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

  27. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  28. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  29. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  30. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

  31. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  32. Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  33. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  34. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  35. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  36. Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  37. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *